Kalcerbola.com – Southampton resmi menjadi tim pertama yang terdegradasi dari Premier League 2024/2025. The Saint mencatatkan rekor sebagai tim paling cepat turun kasta sepanjang sejarah liga.
Southampton Catat Rekor Buruk Musim Ini
Dalam laga pekan ke-31 melawan Tottenham Hotspur di Stadion Tottenham, Minggu (6/4/2025) malam WIB, Southampton kalah 0-2 lewat dua gol Brennan Johnson. Tim tamu sempat memperkecil ketertinggalan lewat Matheus Fernandes, namun penalti Mathys Tel di menit ke-96 mengakhiri laga dengan kemenangan tuan rumah 3-1.
Hasil ini membuat terbenam di dasar klasemen dengan hanya 10 poin dari 31 pertandingan. Dengan selisih 22 poin dari Wolverhampton di peringkat ke-17, Southampton sudah tidak memiliki peluang untuk bertahan di Premier League musim depan.
Ini menjadi musim yang berat bagi Southampton. Setelah hanya dua kali menang sepanjang musim, mereka juga mencatat kebobolan terbanyak, yakni 74 gol, dan hanya mencetak 23 gol. Perubahan pelatih dari Russell Martin ke Ivan Juric pun tidak mampu menyelamatkan tim.
Rekor buruk lainnya menghampiri Juric yang kini berpeluang menyamai Derby County, tim dengan poin terendah sepanjang sejarah Premier League (11 poin pada musim 2007/2008). Southampton masih memiliki tujuh laga tersisa untuk menghindari catatan itu.
Di sisi lain, dua tim promosi lainnya yakni Ipswich Town dan Leicester City juga berisiko menyusul ke Divisi Championship. Ipswich berada di posisi ke-18 dengan 20 poin, sementara Leicester mengoleksi 17 poin dari 31 laga.
Dukungan Suporter Tetap Solid
Meski terdegradasi, dukungan para suporter The Saints tetap tak tergoyahkan. Dalam beberapa pertandingan terakhir, stadion St. Mary’s tetap dipenuhi oleh fans yang memberikan semangat penuh kepada tim. Kehadiran suporter inilah yang menjadi kekuatan moral utama bagi tim untuk bangkit dan kembali ke Premier League.
Southampton memang harus mengakhiri musim ini dengan hasil yang mengecewakan, namun harapan belum padam. Dengan pembenahan internal, dukungan suporter, dan kekuatan akademi, The Saints punya semua modal untuk kembali bersaing di level tertinggi sepak bola Inggris.